Selasa, 01 Oktober 2013

Tulisan 1 Resensi



Judul                   : Sunset Bersama Rosie
Pengarang          : Tere Liye
Penerbit              : Mahaka
Tebal                   : 427 Hal
Tahun Terbit       : 2011

 Sunset bersama Rosie di novel ini menceritakan kebahagiaan  dengan intensitas yang tinggi, tanpa henti bagai mata air di kaki pegunungan yang  memancar deras. Sebuah keluarga yang dikaruniai 4 gadis luar biasa bak kembang di taman. Anggrek, si sulung yang yang berusia 12 tahun. Parasnya mewarisi gurat ibunya, Rosie. Keibuan dan bisa diandalkan. Rambutnya lurus tergerai. Senang mengisi waktu dengan membaca buku. Selain hobi membaca, dia juga hobi menulis. Kritis terhadap kejadian disekitarnya. Sakura, anak kedua Rosie dan Nathan, berumur 9 tahun. Pandai menguasai bahasa asing. Tak tanggung-tanggug, Sakura menguasai 4 bahasa sekaligus. Begitu talkactive. Meski belum begitu faseh, namun Sakura dapat diandalkan. Otak kanan dan otak kiri yang seimbang, yah sakura pandai bermain biola. Penggemar tokoh-tokoh kartun Jepang sampai pakaiannya pun ia tiru. Jasmine, anak ketiga mereka, umurnya baru 5 tahun. Yang ini paling pendiam dibanding yang lain. Meski pendiam, ada saja tingkahnya yang membuat hati tersentuh, rasanya setiap kalimat yang terlontar dari mulutnya begitu berharga. Jasmine piawai mengurus Lili adiknya yang baru genap satu tahun. Dan Jasmine yang memilih untuk terus merawat, menggendong dan menjaga lili. Lili, si bungsu yang cantik usianya baru 1 tahun. Umur segini, seorang balita lagi lucu-lucunya. Belajar berjalan, meski tertatih.
Sungguh kebahagiaan mereka begitu utuh, sebelum kejadian yang hanya 10 detik itu meluluhlantahkan semuanya. hanya 10 detik sebelum akhirnya Bom Jimbaran itu meledak. Menyulap kebahagiaan menjadi penderitaan yang memilukan. Tak mudah bangkit dari segala keterpurukan, kehilangan sosok yang dicintai begitu merubah segala aspek  kehidupan. Disisi lain, seorang pemuda diujung sana, Tegar Karang menjadi satu-satunya saksi atas kejadian bersejarah itu, kejadian yang merenggut semua kebahagiaan itu. Menepis segala perasaan pribadi di masa lalu, berusaha merajut kembali kebahagiaan keluarga itu. Tegar Karang dulu pernah mencintai Rosie, yang juga sahabat kecilnya. Mendaki gunung bersama, melihat sunset bersama di puncak gunung Rinjani, dan menghabiskan masa indah kanak-kanak bersama. Perasaan yang dipendamnya hampir 20 tahun. Tak ada keberanian untuk megungkapkan perasaan itu. Hingga suatu hari Tegar di dahulukan  oleh orang lain. Yang tak lain sahabatnya sendiri, yang juga mencintai Sekar hanya dalam kurun waktu dua bulan. 20 puluh tahun melawan waktu yang hanya 2 bulan.
Pesan Cerita : Cinta bukan berarti memiliki, disini kita akan mengerti makna cinta dengan pemahaman yang berbeda. Dibungkus dengan nilai ketulusan  yang tak mengenal apa itu imbalan. Mungkin aku terlalu mencintai mereka, dan tidak pernah mengharapkan apapun sebagai imblannya. Disini kita belajar, betapa indahnya memaafkan kesalahan orang lain. Meski tidak mudah, meski begitu sulit, kebesaran dan kelapangan jiwa adalah salah satu jalan untuk kembali hidup dengan kemuliaan, dengan kebahagiaan.  Belajar dari kepolosan, dan tingkah laku anak-anak yang begitu menggemaskan.  Mewarnai setiap jengkal kehidupan. Sungguh, salah satu kebahagaiaan itu terletak pada wajah keceriaan anak-anak. Anak-anak yang tanpa berdosa harus merasakan semua penderitaan ini.
 Kelebihan : Alur novel yang sulit ditebak, dan didukung dengan latar kejadian yang membuat mata berkaca-kaca saat membacanya. Ada haru, tawa,  bahagia dan sedih diracik menjadi bumbu yang begitu istimewa untuk dinikmati. Dan mengajarkan kita bahwa cinta sejati akan menemukan jalannya. Jalan yang sudah terukir dalam suratan takdir-Nya. Sekuat apapun kita berusaha, meskipun telah menyisakan sebuah kesempatan emas, tak akan pernah bisa mengubah segalanya.

Tugas Bahasa Indonesia 2


Penalaran Deduktif
Penalaran deduktif itu cara berpikir berdasarkan pada suatu pernyataan dasar untuk menarik kesimpulan. Pernyataan dasar tersebut merupakan premis, sedangkan kesimpulan merupakan implikasi pernyataan dasar tersebut.

• Menarik Simpulan Secara Langsung
Penarikan secara langsung ditarik dari satu premis.
Contoh kalimat :
- Semua ikan bernafas melalui insang. ( premis )
- Semua yang bernafas melalui insang adalah ikan. ( simpulan )

• Menarik Simpulan Secara Tidak Langsung
Penarikan ini ditarik dari dua premis. Premis pertama adalah premis yang bersifat umum, sedangkan yang kedua adalah yang bersifat khusus. Contoh : Silogisme Kategorial. Silogisme kategorial adalah silogisme yang terjadi dari tiga proposisi, yaitu :
- Premis umum : premis mayor ( My )
- Premis khusus : premis minor ( Mn )
- Premis simpulan : premis kesimpulan ( K )

Silogisme
Silogisme itu suatu pengambilan kesimpulan dari dua macam keputusan (yang mengandung unsur yang sama dan salah satunya harus universal), suatu keputusan yang ketiga yang kebenarannya sama dengan dua keputusan yang mendahuluinya.

Macam-Macam Silogisme :
A. Silogisme Kategorik
 silogisme yang semua posisinya merupakan proposisi kategorik , Demi lahirnya konklusi maka pangkal umum tempat kita berpijak harus merupakan proposisi universal, sedangkan pangkalan khusus tidak berarti bahwa proposisinya harus partikuler atau singuler, tetapi bisa juga proposisi universal tetapi ia diletakkan di bawah aturan pangkalan umumnya.
    Contoh :
    Semua makhluk hidup pasti akan mati.
    Semua manusia adalah makhluk hidup.
  
  B. Silogisme Hipotetik
 Argumen yang premis mayornya berupa proposisi hipotetik, sedangkan premis minornya adalah proposisi katagorik yang menetapkan atau mengingkari terem antecindent atau terem konsecwen premis mayornya . Sebenarnya silogisme hipotetik tidak memiliki premis mayor maupun primis minor karena kita ketahui premis mayor itu mengandung terem predikat pada konklusi , sedangkan primis minor itu mengandung term subyek pada konklusi .
   
    a) contoh : Jika hujan, saya mengenakan jas hujan.
        Sekarang hujan.
        Jadi saya mengenakan jas hujan.
   
     b) Sekarang air sungai telah meluap.
        Jadi hujan telah turun.
 
C. Silogisme Alternatif
Bentuk Silogisme Alterantif :
    - Memiliki premis mayor dan premis minor.
    - Premis mayor menggunakan ungkapan alternatif.
    - Premis minor menolak salah satu pilihan.
    - Memiliki satu konklusi.

    Contoh :
Premis mayor   : A atau B
Premis minor    : Bukan A
Konklusi          : B

Premis mayor   : A atau B
Premis minor    : Bukan B
Konklusi          : A
Entimen
Entimen itu silogisme yang dipendekkan.
    Contoh :
        Tumbuhan pasti akan mati karena tumbuhan adalah makhluk hidup.

Salah Nalar
Salah nalar itu gagasan, perkiraan, simpulan yang sesat atau keliru. Di salah nalar tidak mengikuti tata cara pemikiran dengan tepat. Telaah atas kesalahan itu membantu menemukan logika yang tidak masuk akal dalam tulisan.
Contoh : Anak-anak tidak boleh memegang barang antik karena barang itu susah di cari

Deduksi yang salah
Simpulan yang salah dari silogisme yang berpremis salah.
Contoh : Jika anak itu makan banyak, anak itu akan menjadi tinggi